Ratusan Sapi di DIY Suspek PMK, Gunungkidul Tertinggi

Petugas saat memeriksa kondisi sapi. (Antara)
Petugas saat memeriksa kondisi sapi. (Antara)

YOGYAKARTA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mencatat ratusan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Yogyakarta.

Gunungkidul menyumbang kasus PMK terbanyak se-DIY.

Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan dari data terbaru Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSikhnas), per 1 Januari 2025 tercatat 824 sapi terpapar PMK, yang 21 diantaranya mati.

Kasus 824 ekor sapi, yang mati 21 (ekor), (menurut) data iSikhnas,” papar Syam kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

Di Gunungkidul 415 kasus PMK, jadi yag tertinggi,” uajrnya.

Meski begitu, Syam tidak memerinci temuan kasus di tiap kabupaten-kota lainnya.

Dikatakannya, dari data tersebut kasus PMK masih ditemukan pada sapi.

Syam menyampaikan, pihaknya pun terus menggenjot vaksinasi agar bisa menekan penyebaran PMK.

Di samping itu, menurutnya, masih banyak peternak yang belum melaporkan data vaksinasi.

Terdata sudah tervaksin 877 ekor sapi. Kadang teman-teman peternak pada sibuk pengobatan, biosecurity, belum sempat memasukkan data. Seharusnya vaksin sudah kurang lebih 1.250 ekor,” katanya.

Sementara itu, DKPP Kabupaten Bantul mencatat ada belasan sapi mati akibat PMK.

Karena itu, DKPP meminta peternak melakukan isolasi terhadap sapi yang berasal dari luar Bantul.

Berdasarkan data yang masuk, sampai saat ini ada 11 ekor sapi yang mati akibat PMK di Bantul, mayoritas di Bantul sisi selatan yang merupakan wilayah perbatasan.

Sedangkan jumlah sapi yang terjangkit PMK di Bantul saat ini mencapai 94 ekor.

Sementara itu, kasus PMK jua sudah ditemukan di Kulonprogo, berdasarkan data ada tiga sapi di wilayah Sentolo telah terjangkit PMK.

Kasus tersebut sudah ditangani oleh dokter hewan dari Poskeswan Sentolo. Hewan yang terjangkit juga sudah diberi obat dan antibiotik. (sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *