Angka Prevalensi Perokok di Kalangan Pelajar Jogja Masih Tinggi

Ilustrasi rokok. (pxhere)
Ilustrasi rokok. (pxhere)

YOGYAKARTAAngka revalensi perokok di kalangan pelajar Jogja masih tinggi.

Hal ini diketahui dari pendataan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja.

Kasi Promosi Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Jogja Arumi Wulansari menyebut pihaknya rutin melaksanakan skrining kesehatan pada anak sekolah, tepatnya setiap tahun ajaran baru dimulai.

Skrining ini termasuk pendataan soal kebiasaan merokok pada siswa, sejak kapan mulai merokok, dan seberapa sering merokok.

Lewat pendataan ini, pendorong kebiasaan merokok pada siswa juga bisa didata.

Arumi menuturkan, dari 3.149 pelajar usia 10-18 tahun yang didata pada 2024, sebanyak 7,9 persen atau 249 siswa tercatat punya kebiasaan merokok.

Sementara, 2.900 pelajar dinyatakan bersih dari rokok.

“Kita kemarin ambil samplingnya. Ada 18 puskesmas yang memiliki sekolah, langsung kita bagi,” tutur Arumi pada wartawan pada Senin (20/1/2025).

Arumi mengatakan kebiasaan merokok turut menjadi risiko berbagai macam penyakit tidak menular.

Mulai dari hipertensi, diabetes, infeksi saluran pernapasan, hingga kanker paru-paru.

Berdasarkan data terakhir, Dinkes Kota Jogja mencatat hipertensi dan diabetes menjadi dua penyakit tidak menular dengan prevalensi paling tinggi di Kota Jogja.

Untuk itu, berbagai langkah pencegahan ditempuh Dinkes Kota Jogja untuk menekan jumlah perokok, utamanya di tingkat sekolah.

Arumi mengatakan, upaya sosialisasi dan terus digencarkan di sekolah melalu peer educator.

Dinkes juga mengadakan layanan konseling terkait bahaya rokok di sekolah. (sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *