Warga RW 09 Tolak SPBU Gedongtengen Dibuka Kembali Pasca Ledakan

Warga tolak pembukaan SPBU
Warga RW 09 Gedongtengen secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pembukaan kembali SPBU Gedongtengen pasca insiden ledakan yang terjadi sebelumnya. Foto: Merapinews

FaktaYogyakarta.id, YOGYAKARTA – Warga RW 09 Gedongtengen secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pembukaan kembali SPBU Gedongtengen pasca insiden ledakan yang terjadi sebelumnya. Aksi penolakan berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, dengan pemasangan banner penolakan di depan lokasi SPBU sebagai bentuk protes resmi warga.

Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu di SPBU Gedongtengen telah meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar. Dampak dari peristiwa tersebut tidak hanya dirasakan secara psikologis, tetapi juga secara fisik, karena sejumlah bangunan milik warga RW 09 mengalami kerusakan akibat getaran ledakan.

Keinginan untuk menutup SPBU Gedongtengen secara permanen disuarakan dengan jelas oleh warga, yang menilai bahwa keberadaan SPBU tersebut mengancam keselamatan lingkungan tempat tinggal mereka. “Kami trauma. Jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi. Apalagi lingkungan ini padat penduduk,” ungkap salah satu warga RW 09.

Menurut keterangan warga, hingga saat ini belum ada jaminan atau kepastian dari pihak pengelola maupun pemerintah terkait perbaikan dampak dan langkah preventif apabila SPBU kembali dioperasikan. Oleh karena itu, masyarakat mengambil inisiatif untuk menyuarakan aspirasi mereka secara langsung di lapangan.

Banner besar bertuliskan penolakan dibuka di area depan SPBU, menandakan keseriusan warga dalam menyampaikan keresahan. Selain itu, warga juga berharap Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Dinas Perizinan dan Dinas Lingkungan Hidup, segera turun tangan dan mengevaluasi kembali kelayakan operasional SPBU tersebut.

“Ini soal keselamatan warga, bukan hanya soal bisnis. Kami tidak mau ada korban jiwa karena kelalaian yang bisa dicegah sejak awal,” tegas salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Sampai berita ini diturunkan, pihak pengelola SPBU Gedongtengen belum memberikan tanggapan resmi atas penolakan tersebut. Warga menyatakan akan terus melakukan aksi damai hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *