FaktaYogyakarta.id, YOGYAKARTA —Tradisi Kirab Suran Mbah Demang akan kembali digelar di wilayah Banyuraden, Gamping, Sleman, pada Kamis malam, 3 Juli 2025. Acara sakral ini akan diikuti oleh sekitar 1.200 peserta yang terdiri dari Bregada Kaprajuritan, kelompok kesenian, dan warga masyarakat yang mengawal dua gunungan serta pusaka-pusaka peninggalan Eyang Demang Cokrodikromo.
Kirab dimulai dari Kantor Kalurahan Banyuraden dan berakhir di Rumah Tabon atau Situs Ki Demang di kawasan Modinan, tepatnya di ruas Jalan Godean KM 5. Pelaksanaan Kirab Suran Mbah Demang ini akan berlangsung mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai, dan akan melibatkan prosesi panjang yang melewati beberapa titik jalan utama di kawasan tersebut.
Sehubungan dengan kegiatan ini, pihak panitia bersama aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan akan melakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas di sepanjang rute kirab. Pengguna jalan diimbau untuk menghindari ruas Jalan Godean KM 5, terutama dari Perempatan Patran hingga Perempatan Ringroad Demakijo, pada waktu pelaksanaan kirab.
Bagi masyarakat yang ingin melintas, disarankan untuk mencari jalur alternatif, seperti Jalan Sidomoyo atau Jalan Ringroad Barat, guna menghindari kemacetan. Penutupan jalan ini dilakukan demi kelancaran dan kekhidmatan upacara adat yang merupakan warisan budaya tak benda Yogyakarta.
Kirab Suran merupakan bagian dari peringatan Tahun Baru Jawa (1 Sura) yang dirayakan masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, khususnya Ki Demang Cokrodikromo yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Banyuraden.
Selain menjadi prosesi budaya, acara ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkuat identitas lokal sekaligus mempromosikan potensi pariwisata di wilayah Sleman.