Musim Kemarau 2025 Mundur, BMKG: Curah Hujan Tinggi Ganggu Pola Tanam Petani

Musim kemarau

FaktaYogyakarta.id, NASIONAL – Musim kemarau 2025 di Indonesia diperkirakan mengalami keterlambatan dan akan berlangsung lebih singkat dari biasanya. Berdasarkan data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga awal Juni 2025, baru sekitar 19 persen wilayah Indonesia memasuki musim kemarau, sementara sisanya masih diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Kondisi anomali cuaca ini dinilai berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap berbagai sektor, terutama sektor pertanian. Daerah-daerah seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang biasanya sudah memasuki kemarau kini justru masih mengalami hujan deras secara berkala.

BMKG mengimbau petani untuk menyesuaikan pola tanam dan tidak memaksakan penanaman komoditas yang sangat bergantung pada musim kering. Sebaliknya, disarankan menanam tanaman yang lebih adaptif terhadap kondisi lembap dan hujan berkepanjangan.

Di sisi lain, pemerintah daerah melalui dinas pertanian mulai melakukan sosialisasi adaptasi iklim kepada kelompok tani, agar dampak terhadap ketahanan pangan lokal dapat diminimalkan.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di masa transisi ini, seperti hujan deras disertai angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor.

Anomali ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan adaptasi perubahan iklim, terutama dalam pengelolaan sumber daya air dan sektor ketahanan pangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *