Pasar Otomotif Nasional Melemah, Penjualan Mobil Mei 2025 Turun 15 Persen

Pameran mobil
Pameran otomotif (dok.ist/FaktaYogyakarta.id)

FaktaYogyakarta.id, NASIONAL – Pasar otomotif nasional melemah pada Mei 2025. Berdasarkan data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis Rabu (11/6/2025), total penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) hanya mencapai 60.613 unit. Angka ini turun tajam sebesar 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan 71.391 unit.

Tidak hanya penjualan grosir, penjualan mobil secara ritel (dealer ke konsumen) juga mencatatkan penurunan yang sama. Tercatat 61.339 unit mobil terjual ke konsumen pada Mei 2025, menurun 15,1% secara tahunan dari 72.253 unit pada Mei 2024.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyebutkan bahwa penurunan penjualan mobil nasional Mei 2025 ini disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat. “Pelemahan kemampuan konsumen untuk membeli kendaraan baru menjadi penyebab utama penurunan saat ini,” ungkapnya.

Meski secara keseluruhan pasar otomotif nasional melemah, beberapa merek tetap mencatatkan pertumbuhan. Toyota memimpin pasar dengan penjualan tertinggi sebanyak 20.995 unit, naik 30,6% dibanding April 2025. Diikuti oleh Daihatsu yang mencatatkan 11.166 unit dengan pertumbuhan bulanan 25,7%. Mitsubishi Motors menempati posisi ketiga dengan 4.756 unit, mengalahkan Suzuki (3.921 unit) dan Honda (3.166 unit).

Merek otomotif asal Tiongkok juga menunjukkan tren positif. BYD berhasil menjual 2.799 unit, disusul Chery dengan 1.993 unit, dan Wuling sebanyak 1.566 unit.

Secara kumulatif, penjualan mobil nasional sepanjang Januari hingga Mei 2025 menunjukkan tren negatif. Penjualan wholesales mencapai 316.981 unit, turun 5,5% dari 335.405 unit pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan ritel juga turun 9,2% menjadi 328.852 unit dari sebelumnya 362.163 unit.

Dengan kondisi ini, pemulihan pasar otomotif masih memerlukan waktu dan strategi dari pelaku industri serta dukungan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *