FaktaYogyakarta.id, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul menegaskan komitmennya dalam melanjutkan proyek strategis pembangunan infrastruktur di wilayah selatan, termasuk pembangunan Jalan Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo. Dua proyek ini memiliki peran penting karena akan terhubung langsung dengan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang strategis untuk mobilitas dan pariwisata.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon, menyampaikan bahwa pihaknya telah meninjau langsung perkembangan pembangunan infrastruktur di lapangan. Salah satu fokus utama adalah Jalan Kelok 23 yang menghubungkan wilayah Kretek (Bantul) dan Girijati (Gunungkidul).
“Pembangunan Jalan Kelok 23 sudah mencapai sekitar 80 persen. Namun, ada sedikit keterlambatan karena kondisi teknis, terutama dalam penanganan penghubung dan pematangan lahan untuk mencegah longsor,” ujar Jimmy pada Sabtu (14/6/2025).
Ia menyebut bahwa penyelesaian proyek ini kemungkinan mundur hingga Juni 2026 karena kompleksitas medan. Kendala geoteknik menjadi salah satu faktor utama perlambatan pengerjaan.
Sementara itu, Jembatan Pandansimo, yang menjadi penghubung antara Bantul dan Kulon Progo, telah mencapai 90 persen progres fisik dan kini tengah dalam tahap uji kelayakan teknis. “Jika tidak ada hambatan, tahun ini bisa selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” tambahnya.
Pemkab Bantul juga berencana mengintegrasikan jalan-jalan lainnya agar dapat terhubung dengan JJLS dan Jembatan Pandansimo. Selain itu, ada wacana pemindahan Titik Pungutan Retribusi (TPR) wisata, guna mendukung kelancaran lalu lintas dan optimalisasi jalur alternatif.
Dengan kelanjutan proyek ini, diharapkan aksesibilitas dan konektivitas wilayah selatan DIY semakin meningkat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Kabupaten Bantul dan sekitarnya.














