Bantul  

Tim SAR Temukan Remaja yang Hilang di Pantai Watu Kodok, Operasi Resmi Ditutup

SAR Parangtritis
Hari kedua operasi SAR Pantai Watu Kodok dilanjutkan pada Selasa (24/6/2025) menyusul kondisi laut yang membahayakan manusia. Foto: Basarnas Yogyakarta

FaktaYogyakarta.id, BANTUL — Hari kedua operasi SAR Pantai Watu Kodok dilanjutkan pada Selasa (24/6/2025) menyusul kondisi laut yang membahayakan manusia. Dua remaja semula dilaporkan terseret arus di Pantai Watu Kodok pada Senin pagi, dan Tim SAR Gabungan berupaya keras mengevakuasi korban.

Pencarian pada hari kedua dibagi menjadi dua sorti: pagi dan siang, masing-masing dengan tiga Sub-Rescue Unit (SRU). Berikut rincian operasi SAR Pantai Watu Kodok hari ke-2:

Sorti Pagi:

  • SRU 1: Pemantauan dari atas tebing Watu Kodok dan penyisiran di bibir pantai.

  • SRU 2: Pencarian menggunakan perahu jukung milik SAR Satlinmas Wilayah II Baron.

  • SRU 3: Operasi udara dengan drone untuk memantau arus dan kemungkinan lokasi korban.

Sorti Siang:

  • SRU 1: Kembali melakukan pengamatan di atas tebing dan penyisiran manual di Pantai Watu Kodok.

  • SRU 2: Pencarian dengan dua unit jetski dari Basarnas dan SAR Satlinmas Baron.

  • SRU 3: Penjejakan lewat udara menggunakan drone yang dilengkapi kamera termal.

Setelah bekerja sejak pagi hingga siang menjelang sore, tim akhirnya berhasil menemukan satu korban pada pukul 14.20 WIB. Korban atas nama Yuda Dwi Prasetya (17 tahun), warga Demungan RT 02/02, Karanganyar, Tuntang, Semarang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di daratan, sekitar 100 meter sebelah barat lokasi kejadian.

“Kami temukan Yuda di pinggir pantai setelah mengikuti arus balik. Sayangnya, dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Baron, Marjono.

Jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke RSUD Saptosari untuk proses penyelidikan selanjutnya. Dengan ditemukannya Yuda, operasi SAR di Pantai Watu Kodok resmi ditutup dan seluruh unsur SAR Gabungan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Kepala Basarnas Yogyakarta, Brigjen Marni, mengapresiasi kerja cepat tim gabungan yang melibatkan Basarnas, SAR Satlinmas, Ditpolairud Polda DIY, Koramil, Polsek, relawan, dan warga setempat. Meski upaya penyelamatan tidak membuahkan korban selamat, operasi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam tanggap darurat bencana air.

Peristiwa terseret arus di Pantai Watu Kodok ini menjadi peringatan keras bagi wisatawan untuk selalu mematuhi himbauan keselamatan pantai, terutama ketika ombak dan arus sedang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *